TELEMATIKA
Templat:Telematika adalah singkatan dari Telekomunikasi dan Informatika.
Telematika merupakan adopsi dari bahasa Prancis yang sebenarnya adalah “TELEMATIQUE” yang kurang lebih dapat diartikan sebagai bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi.
Para praktisi mengatakan bahwa TELEMATICS merupakan perpaduan dari dua kata yaitu dari “TELECOMMUNICATION and INFORMATICS” yang merupakan perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah telematika juga dikenal sebagai “the new hybrid technology” karena lahir dari perkembangan teknologi digital. Dalam wikipedia disebutkan bahwa Telematics juga sering disebut dengan ICT (Information and Communications Technology).
Salah satu milis internet Indonesia terbesar adalah milis Telematika. Dari milis inipun tidak ada penjelasan mengapa milis ini bernama telematika, yang jelas arsip pertama kali tercatat dikirimkan pada tanggal 15 Juli 1999. Dari hasil pencarian di arsip mailing list Telematika saya menemukan salah satu ulir diskusi menarik (membutuhkan login) tentang penamaan Telematika yang dikirimkan oleh Paulus Bambang Wirawan.
Istilah telematika sering dipakai untuk beberapa macam bidang, sebagai contoh adalah:
Templat:Telematika adalah singkatan dari Telekomunikasi dan Informatika.
Telematika merupakan adopsi dari bahasa Prancis yang sebenarnya adalah “TELEMATIQUE” yang kurang lebih dapat diartikan sebagai bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi.
Para praktisi mengatakan bahwa TELEMATICS merupakan perpaduan dari dua kata yaitu dari “TELECOMMUNICATION and INFORMATICS” yang merupakan perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah telematika juga dikenal sebagai “the new hybrid technology” karena lahir dari perkembangan teknologi digital. Dalam wikipedia disebutkan bahwa Telematics juga sering disebut dengan ICT (Information and Communications Technology).
Salah satu milis internet Indonesia terbesar adalah milis Telematika. Dari milis inipun tidak ada penjelasan mengapa milis ini bernama telematika, yang jelas arsip pertama kali tercatat dikirimkan pada tanggal 15 Juli 1999. Dari hasil pencarian di arsip mailing list Telematika saya menemukan salah satu ulir diskusi menarik (membutuhkan login) tentang penamaan Telematika yang dikirimkan oleh Paulus Bambang Wirawan.
Istilah telematika sering dipakai untuk beberapa macam bidang, sebagai contoh adalah:
- Integrasi antara sistem telekomunikasi dan informatika yang dikenal sebagai Teknologi Komunikasi dan Informatika atau ICT (Information and Communications Technology). Secara lebih spesifik, ICT merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatan telekomunikasi.
- Secara umum, istilah telematika dipakai juga untuk teknologi Sistem Navigasi/Penempatan Global atau GPS (Global Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication technology).
- Secara lebih spesifik, istilah telematika dipakai untuk bidang kendaraan dan lalulintas (road vehicles dan vehicle telematics).
Belakangan baru disadari bahwa penggunaan sistem
komputer dan sistem komunikasi ternyata juga menghadirkan Media Komunikasi
baru. Lebih jauh lagi istilah TELEMATIKA kemudian merujuk pada perkembangan
konvergensi antara teknologi TELEKOMUNIKASI, MEDIA dan INFORMATIKA yang semula
masing-masing berkembang secara terpisah. Konvergensi TELEMATIKA kemudian
dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan teknologi digital atau {the
Net}. Dalam perkembangannya istilah Media dalam TELEMATIKA berkembang menjadi
wacana MULTIMEDIA. Hal ini sedikit membingungkan masyarakat, karena istilah
Multimedia semula hanya merujuk pada kemampuan sistem komputer untuk mengolah
informasi dalam berbagai medium. Adalah suatu ambiguitas jika istilah
TELEMATIKA dipahami sebagai akronim Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika.
Secara garis besar istilah Teknologi Informasi (TI), TELEMATIKA, MULTIMEDIA,
maupun Information and Communication Technologies (ICT) mungkin tidak jauh
berbeda maknanya, namun sebagai definisi sangat tergantung kepada lingkup dan
sudut pandang pengkajiannya.
Perubahan
merupakan bagian dari kehidupan manusia. Kemampuan berpikir dan berinteraksi
antar sesama dalam proses yang panjang, menghasilkan peradaban. Beberapa ilmuan
telah membuat pembabakan atau periodisasi peradaban manusia, salahsatunya
adalah Alvin Toffler.
Menurut
Toffler, peradaban manusia terdiri dari tiga zaman. Pertama adalah zaman
pertanian, zaman industri, dan yang ketiga adalah zaman informasi. Zaman
pertanian mencakup aktivitas manusia sejak mulai berburu dan meramu, sampai
dengan bertani menetap. Berubahnya aktivitas food gathering menjadi food
producing.
Revolusi
industri yang dilanjutkan dengan dibangunnya pabrik-pabrik berskala menengah dan
besar, adalah wilayah kajian zaman industri. Zaman ini mulai ditandai dengan
adanya perubahan, yaitu tenaga manusia digantikan oleh mesin. Berbagai sektor
kehidupan baru secara massal bermunculan, seperti bisnis, transportasi, dan
pendidikan. Tahun 2000, zaman informasi telah mengguncang dunia, bahkan lebih
dahsyat dari yang pernah dibayangkan.
Zaman
informasi ini, menegaskan bahwa jarak geografis tidak lagi menjadi faktor
penghambat dalam hubungan antara manusia atau antar lembaga usaha. Berbagai
informasi dapat diakses dengan mudah sekaligus cepat. Setiap perkembangan dapat
diikuti dimanapun berada. Istilah “jarak sudah mati” atau “distance is dead”
makin lama makin nyata kebenarannya. Zaman informasi menyebabkan jagad ini
menjadi suatu “dusun semesta” atau “global village”.
Zaman
informasi yang sudah berkembang sedemikian rupa seperti sekarng ini, hanya
mungkin dengan adanya dukungan teknologi. Teknologi inilah yang menyampaikan
beragam dan banyak informasi. Teknologi telematika (selama beberapa dasawarsa
ini) telah berkembang sehingga mampu menyampaikan (mentransfer) sejumlah besar
informasi.
Sementara
itu, di Indonesia, perkembangan telematika masih tertinggal apabila
dibandingkan dengan negara lain. Cina misalnya, kini sudah dapat mendahului
republik ini dalam hal aplikasi komputer dan internet, begitupula Singapura,
Malaysia, dan India yang jauh meninggalkan Indonesia. Tampaknya masalah
political will pemerintah yang belum serius, serta belum beresnya aturan
fundamental adalah penyebab kekurangan tersebut. Contoh nyatanya ialah
penutupan situs porno dan situs yang menyajikan film fitnah menyusul dengan
disetujuinya Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik pada medio 2007
dan awal tahun 2008, oleh Departemen Komunikasi dan Informasi (Depkominfo).
Keadaan
ini merupakan realitas objektif yang terjadi di Indonesia sekarang, tidak
termasuk wilayah yang belum tersentuh teknologi telematika, semisal Indonesia
Timur yang masih terbatas pasokan listrik. Amat mungkin, beberapa bagian dari
wilayah tersebut belum mengenal telematika.
Seperti
apa wujud Indonesia di masa depan yang terkait dengan telematika, bergantung
pada kenyataan sekarang. Selanjutnya masa sekarang ini, dibangunoleh hasil dari
perjalanan masa lalu. Untuk yang disebutkan terakhir inilah, makalah ini
dihidangkan. Sebagai usaha membuat tulisan sejarah, yang lebih cocok
dikategorikan sebagai sebuah tulisan rintisan, boleh jadi akan bersifat
subyektif. Dengan demikian, undangan untuk mengembangkan gagasan baru yag lebih
segar (up to date) adalah suatu keniscayaan.
Bentuk
Telematika
Ragam
bentuk yang akan disajikan merupakan aplikasi yang sudah berkembang diberbagai
sektor, maka tidak menutup kemungkinan terjadi tumpang tindih. Semua kegiatan
dengan istilah work and play dapat menggunakan telematika sebagai penunjang
kinerja usaha semua usaha dalam semua sektor, sosial, ekonomi dan budaya.
Bentuk-brntuk trsebut adalah.
a. E-goverment
E-goverment
dihadirkan dengan maksud untuk administrasi pemerintahan secara elektronik. Di
Indonesia ini, sudah ada suatu badan yang mengurusi tentang telematika, yaitu
Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI). TKTI mempunyai tugas
mengkoordinasikan perencanaan dan mempelopori program aksi dan inisiatif untuk
menigkatkan perkembangan dan pendayagunaan teknologi telematika di Indonesia,
serta memfasilitasi dan memantau pelaksanaannya.
Tim
tersebut memiliki beberapa terget. Salah satu targetnya adalah pelaksanaan
pemerintahan online atau e-goverment dalam bentuk situs/web internet. Dengan
e-goverment, pemerintah dapat menjalankan fungsinya melalui sarana internet
yang tujuannya adalah memberi pelayanan kepada publik secara transparan
sekaligus lebih mudah, dan dapat diakses (dibaca) oleh komputer dari mana saja.
E-goverment
juga dimaksudkan untuk peningkatan interaksi, tidak hanya antara pemerintah dan
masyarakat, tetapi juga antar sesama unsur pemerintah dalam lingkup nasional,
bahkan intrernasional. Pemerintahantingkat provinsi sampai kabupaten kota,
telah memiliki situs online. Contohnya adalah DPR, DKI Jakarta, dan Sudin
Jaksel. Isi informasi dalam e-goverment, antara lain adalah profil wilayah atau
instansi, data statistik, surat keputusan, dan bentuk interaktif lainnya.
b. E-commerce
Prinsip
e-commerce tetap pada transaksi jual beli. Semua proses transaksi perdagangan
dilakukan secara elektronik. Mulai dari memasang iklan pada berbagai situs atau
web, membuat pesanan atau kontrak, mentransfer uang, mengirim dokumen, samapi
membuat claim.
Luasnya
wilayah e-commerce ini, bahkan dapat meliputi perdagangan internasional,
menyangkut regulasi, pengiriman perangkat lunak (software), erbankan,
perpajakan, dan banyak lagi. E-commerce juga memiliki istilah lain, yakni
e-bussines. Contoh dalam kawasan ini adalah toko online, baik itu toko buku,
pabrik, kantor, dan bank (e-banking). Untuk yang disebut terakhir, sudah banyak
bank yang melakukan transaksi melalui mobile phone, ATM (Automatic Teller
Machine – Anjungan Tunai Mandiri) , bahkan membeli pulsa.
c. E-learning
Globalisasi
telah menghasilkan pergeseran dalam dunia pendidikan, dalri pendidikan tatap
muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka. Di Indonesia
sudah berkembang pendidikan terbuka dengan modus belajar jarah jauh (distance
lesrning) dengan media internet berbasis web atau situs.
Kenyataan
tersebut dapat dimungkinkan dengan adanya teknologitelematika, yang dapat
menghubungkan guru dengan muridnya, dan mahasiswa dengan dosennya. Melihat
hasil perolehan belajar berupa nilai secara online, mengecek jadwal kuliah, dan
mengirim naskah tugas, dapat dilakukan.
Peranan
web kampus atau sekolagh termasuk cukup sentral dalam kegiatan pembelajaran
ini. Selain itu, web bernuansa pendidikan non-institusi, perpustakaan online,
dan interaksi dalam group, juga sangatlah mendukung. Selain murid atau
mahasiswa, portal e-learning dapat diakses oleh siapapun yang memerlukan tanpa
pandang faktor jenis usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya.
Hampir
seluruh kampus di Indonesia, dan beberapa Sekolah Menegah Atas (SMA), telah
memiliki web. Di DKI Jakarta, proses perencanaan pembelajaran dan penilaian
sudah melalui sarana internet yang dikenal sebagai Sistem Administrasi Sekolah
(SAS) DKI, dan ratusan web yang menyediakan modul-modul belajar, bahan kuliah,
dan hasil penelitian tersebar di dunia internet.
Bentuk
telematika lainnya masih banyak lagi, antara lain ada e-medicine, e-laboratory,
e-technology, e-research, dan ribuan situs yang memberikan informasi sesuai
bidangnya. Di luar berbasis web, telematika dapat berwujud hasil dari kerja
satelit, contohnya ialah GPS (Global Position System), atau sejenisnya seperti GLONAS
dan GALILEO, Google Earth, 3G, dan kini 4G, kompas digital, sitem navigasi
digital untuk angkutan laut dan udara, serta teleconference.
Perkembangan
Telematika Di Indonesia
Untuk
kasus di Indonesia, perkembangan telematika mengalami tiga periode berdasarkan fenomena
yang terjadi di masyarakat. Pertama adalah periode rintisan yang berlangsung
akhir tahun 1970-an sampai dengan akhir tahun 1980-an. Periode kedua disebut
pengenalan, rentang wktunya adalah tahun 1990-an, dan yang terakhir adalah
periode aplikasi. Periode ketiga ini dimulai tahun 2000.
a. Periode
Rintisan
Aneksasi
Indonesia terhadap Timor Portugis, peristiwa Malari, Pemilu tahun 1977,
pengaruh Revolusi Iran, dan ekonomi yang baru ditata pada awal pemerintahan
Orde Baru, melahirkan akhir tahun 1970-an penuh dengan pembicaraan politik
serta himpitan ekonomi. Sementara itu sejarah telematika mulai ditegaskan
dengan digariskannya arti telematika pada tahun 1978 oleh warga Prancis.
Mulai
tahun 1970-an inilah Toffler menyebutnya sebagai zaman informasi. Namun
demikian, dengan perhatian yang minim dan pasokan listrik yang terbatas,
Indonesia tidak cukup mengindahkan perkembangan telematika.
Memasuki
tahun 1980-an, perubahan secara signifikanpun jauh dari harapan. Walaupun
demikian, selama satu dasawarsa, learn to use teknologi informasi,
telekomunikasi, multimedia, mulai dilakukan. Jaringan telpon, saluran televisi
nasional, stasiun radio nasional dan internasional, dan komputer mulai dikenal
di Indonesia, walaupun penggunanya masih terbatas. Kemampuan ini
dilatarbelakangi oleh kepemilikan satelit dan perekonomian yang meningkat
dengan diberikannya penghargaan tentang swasembada pangan dari Perserikatan
Bangsa-bangsa (PBB) kepada Indonesia pada tahun 1984.
Setahun
sebelumnya di Amerika Serrikat, tepatnya tanggal 1 Januari 1983, internet
diluncurkan. Sejak ARPAnet (Advance Research Project Agency) dan NSFnet
(National Science Foundation) digabungkan, pertumbuhan jaringan semakin banyak,
dan pada pertengahan tahun, masyarakat mulai memandangnya sebagai internet.
Penggunaan
teknologi telematika oleh masyarakt Indonesia masih terbatas. Sarana kirim
pesan seperti yang sekarang dikenal sebagi email dalam suatu group, dirintis
pada tahun 1980-an. Mailinglist (milis) tertua di Indonesia dibuat olehJhhny
Moningka dan Jos Lukuhay, yang mengembangkan perangkat “pesan” berbasis “unix”,
“ethernet”, pada tahun 1983[20], persis bersamaan dengan berdirinya internet
sebagai protokol resmi di Amerika Serikat. Pada tahun-tahun tersebut, istilah
“unix”, “email”, “PC”, “modem”, “BBS”, “ethernet”, masih merupakan kata-kata
yang sangat langka.
Periode
rintisan telematika ini merupakan masa dimana beberapa orang Indonesia belajar
menggunakan telematika, atau minimal mengetahuinya. Tahun 1980-an,
teleconference terjadwal hampir sebulan sekali di TVRI (Televisi Republik
Indonesia) yang menyajikan dialog interaktif antara Presiden Suharto di Jakarta
dengan para petani di luar jakarta, bahkan di luar pulau Jawa. Pada pihak
akademisi dan praktisi praktisi IT (Information and Technology), merekam
penggunaan internet sebagai berikut.
Menjelang
akhir tahun 1980-an, tercatat beberapa komunitas BBS, seperti Aditya (Ron Prayitno),
BEMONET (BErita MOdem NETwork), JCS (Jakarta Computer Society — Jim Filgo), dan
lain-lain. Konon, BEMONET cukup populer dan bermanfaat sebagai penghilang
stress dengan milis seperti “JUNK/Batavia“. Di kalangan akademis, pernah ada
UNInet dan Cossy. UNINET merupakan sebuah jaringan berbasis UUCP yang konon
pernah menghubungkan Dikti, ITS, ITB, UI, UGM, UnHas, dan UT. Cossy pernah
dioperasikan dengan menggunakan X.25 dengan pihak dari Kanada. Milis yang
kemudian muncul menjelang akhir tahun 1980-an ialah the Indonesian Development
Studiesi (IDS) (Syracuse, 1988); UKIndonesian (UK, 1989); INDOZNET (Australia,
1989); ISNET (1989); JANUS (Indonesians@janus.berkeley.edu), yang saking
besarnya sampai punya beberapa geographical relayers; serta tentunya milis
kontroversial seperti APAKABAR.
Jaringan
internet tersebut, terhubungakan dengan radio. Medio tahun 1980 diisi dengan
komunikasi internasional melalui kegiatan radio amatir, yang memiliki komunitas
dengan nama Amatir Radio Club (ARC) Institut Teknologi Bandung (ITB).
Bermodalkan pesawattransceiver HF SSB Kenwood TS 430 dengan computer Apple II,
sekitar belasan pemuda ITB menghubungkan server BBS amatir radio seluruh dunia,
agar email dapat berjalan lancar.
b. Periode
Pengenalan
Periode
satu dasawarsa ini, tahun 1990-an, teknologi telematika sudah banyak digunakan
dan masyarakat mengenalnya. Jaringan radio amatir yang jangkauannya sampai ke
luar negeri marak pada awal tahun 1990. hal ini juga merupakan efek kreativitas
anak muda ketika itu, setelah dipinggirkan dari panggung politik, yang kemudian
disediakan wadah baru dan dikenal sebagai Karang Taruna. Pada sisi lain, milis
yang mulai digagas sejak tahun 1980-an, terus berkembang.
Internet
masuk ke Indonesia pada tahun 1994[24], dan milis adalah salah satu bagian dari
sebuah web. Penggunanya tidak terbatas pada kalangan akademisi, akan tetapi
sampai ke meja kantor. ISP (Internet Service Provider) pertama di Indonesia
adalah IPTEKnet, dan dalam tahun yang sama, beroperasi ISP komersil pertama,
yaitu INDOnet.
Dua
tahun keterbukaan informasi ini, salahsatu dampaknya adalah mendorong kesadaran
politik dan usaha dagang. Hal ini juga didukung dengan hadirnya televise swasta
nasional, seperti RCTI (Rajawali Citra Televisi) dan SCTV (Surya Citra
Televisi) pada tahun 1995-1996.
Teknologi
telematika, seperti computer, internet, pager, handphone, teleconference,
siaran radio dan televise internasional – tv kabel Indonesia, mulai dikenal
oleh masyarakat Indonesia. Periode pengenalan telematika ini mengalami lonjakan
pasca kerusuhan Mei 1998.
Masa
krisis ekonomi ternyata menggairahkan telematika di Indonesia. Disaat
keterbukaan yang diusung gerakan moral reformasi, stasiun televise yang syarat
informasi seperti kantor berita CNN dan BBC, yakni Metro Tv, hadir pada tahun
1998. Sementara itu, kapasitas hardware mengalami peningkatan, ragam teknologi
software terus menghasilkan yang baru, dan juga dilanjutkan mulai bergairahnya
usaha pelayanan komunikasi (wartel), rental computer, dan warnet (warung
internet). Kebutuhan informasi yang cepat dan gegap gempita dalam menyongsong
tahun 2000, abad 21, menarik banyak masyarakat Indonesia untuk tidak mengalami
kesenjangan digital (digital divide).
Pemerintah
yang masih sibuk dengan gejolak politik yang kemudian diteruskan dengan upaya
demokrasi pada Pemilu 1999, tidak menghasilkansuatu keputusan terkait perkembangan
telematika di Indonesia. Dunia pendidikan juga masih sibuk tambal sulam
kurikulum sebagai dampak perkembangan politik terbaru, bahkan proses
pembelajaran masih menggunakan cara-cara konvensional. Walaupun demikian, pada
tanggal 15 Juli 1999, arsip pertama milis Telematika dikirim oleh Paulus
Bambang Wirawan, yakni sebuah permulaan mailinglist internet terbesar di
Indonesia.
c. Periode
Aplikasi
Reformasi
yang banyak disalahartikan, melahirkan gejala yang serba bebas, seakan tanpa
aturan. Pembajakan software, Hp illegal, perkembangan teknologi computer,
internet, dan alat komunikasi lainnya, dapat denganb mudah diperoleh, bahkan
dipinggir jalan atau kios-kios kecil. Tentunya, dengan harga murah.
Keterjangkauan
secara financial yang ditawarkan, dan gairah dunia digital di era millennium
ini, bukan hanya mampu memperkenalkannya kepada masyarakat luas, akan tetapi
juga mualai dilaksanakan, diaplikasikan. Pada pihak lain, semua itu dapat
berlangsung lancar, dengan tersedianya sarana transportasi, kota-kota yang
saling terhubung, dan industri telematika dalam negeri yang terus berkembang.
Awal
era millennium inilah, pemerintah Indonesia serius menaggapi perkembangan
telematika dalam bentuk keputusan politik. Kebijakan pengembangan yang sifatnya
formal “top-down” direalisasikan dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No.
50 Tahun 2000 tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI), dan Instruksi
Presiden No. 6 Tahun 2001 tentang Pendayagunaan Telematika. Dalam bidang yang
sama, khususnya terkait dengan pengaturan dan pelaksanaan mengenai nernagai
bidang usaha yang bergerak di sector telematika, diatur oleh Direktorat Jendral
Aplikasi Telematika (Dirjen Aptel) yang kedudukannya berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia.
Selanjutnya,
teknologi mobile phone begitu cepat pertumbuhannya. Bukan hanya dimiliki oleh
hamper seluruh lapisan masyarakat Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang
canggih. Muatannya antara 1 Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga
stasiun televise, dan teleconference melalui 3G. Teknologi computer demikian,
kini hadir dengan skala tera (1000 Gigabyte), multi processor, multislot
memory, dan jaringan internet berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada
café dan kampus tertentu, internet dapat diakses dengan mudah, dan gratis.
Terkait
dengan hal tersebut, Depkominfo mencatat bahwa sepanjang tahun 2007 yang lalu,
Indonesia telah mengalami pertumbuhan 48% persen terutama di sektor sellular
yang mencapai 51% dan FWA yang mencapai 78% dari tahun sebelumnya. Selain itu,
dilaporkan tingkat kepemilikan komputer pada masyarakat juga mengalami
pertumbuhan sangat signifikan, mencapai 38.5 persen. Sedangkan angka pengguna
Internet mencapai jumlah 2 juta pemakai atau naik sebesar 23 persen dibanding
tahun 2006. Tahun 2008 ini diharapkan bisa mencapai angka pengguna 2,5 juta.
Data
statistik tersebut menunjukkan aplikasi telematika cukup signifikan di
Indonesia. Namun demikian, telematika masih perlu disosialisasikan lebih
intensif kepada semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Pemberdayaan
manusianya, baik itu aparatur Negara ataupun non-pemerintah, harus terus
ditumbuhkembangkan.
Selama
perkembangan telematika di Indonesia sekitar tiga dasawarsa belakangan ini,
membawa implikasi diberbagai bidang. Kemudahan yang disuguhkan telematika akan
meningkatkan kinerja usaha, menghemat biaya, dan memperbaiki kualitas produk.
Masyarakat juga mendapat manfaat ekonomis dan peningkatan kualitas hidup.
Peluang
untuk memperoleh informasi bernuansa porno dan bentuk kekerasan lainnya, dapat
terealisir. Di lain pihak, segi individualis dan a-sosial amat mungkin akan
banyak menggejala di masyarakat. Walaupun demikian, masih banyak factor lain
yang dapat mempengaruhi perilaku masyarakat tertentu dan factor yang sama dapat
berdampak lain pada lingkungan yang berbeda.
Kesimpulan
Bangsa Indonesia berusaha untuk tidak tertinggal dengan
bangsa lain menyangkut telematika. Dengan dirintis oleh beberapa orang yang
berdedikasi pada dunia akademisi, pengenalan dunia telematika mulai dilakukan
seiring berkembangnya situasi politik dan ekonomi.
Dukungan politik pemerintah dengan berbagai kebijakannya,
lebih menggairahkan telematika di Indonesia, dan tentunya industri, serta
pengaruh luar negeri mengambil peranan penting disamping ketertarikan
masyarakat yang membutuhkannya.
Perkembangan telematika di Indonesia mengalami peningkatan,
sejalan dengan inovasi teknologi yang terjadi. Prospek ke masa depan,
telematika di Indonesia memiliki potensi yang tinggi, baik itu untuk kemajuan
bangsa, maupun pemberdayaan sumber daya manusianya.
Sumber:
·
http://id.wikipedia.org/wiki/Telematika/
·
http://dgk.or.id/archives/2006/03/30/asal-mula-kata-telematika/
·
http://pengetahuanberharga.blogspot.com/2012/10/telematikateori-dan-konsep-telematika.html/
·
http://google.com/
·
http://goo.gl/S0RWZ/
0 komentar:
Posting Komentar