468x60 Ads

Rabu, 09 Januari 2013

Kesalahan-Kesalahan Dalam Penulisan Suatu Kata Maupun Kalimat

Semakin lama, pengguna Bahasa Indonesia terutama orang Indonesia sudah tidak peduli lagi dengan bahasanya sendiri termasuk media. Artinya, kesadaran berbahasa ‘language awareness’ orang sangat kurang. Pasalnya, banyak sekali gejala-gejala kesalahan dalam penulisan Bahasa Indonesia. Berikut contoh anomali para pengguna Bahasa Indonesia.

Bahasa tak ‘Berinduk’

Mengapa disebut dengan istilah tak berinduk karena kata/ frasa yang ditulis tidak dikenal di bahasa manapun atau sistem bahasa apapun (baik Inggris maupun Indonesia). 
 
‘System Komputer’, ‘Soflen’, ‘Contactlen’, ‘Batteray’, ‘Jam Original’

Bahasa ‘Sungsang’
“MENERIMA KOST-KOSTAN”
 
Istilah bahasa ’sungsang’ ialah bahasa yang terbolak-balik secara makna.

Kesalahan Penerjemahan Frasa
Seharusnya Media Sosial yang asal frasanya Social Media. Diterangkan-Menerangkan (DM) bukan Menerangkan-Diterangkan (MD).

Penulisan awalan “di-” dan kata depan “di” sering salah.
Awalan “di-” seharusnya ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya, sedangkan kata depan “di” ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya. Mari kita cermati penggunaan “di-” dan “di” berikut. Penulisan “di kunci” seharusnya “dikunci” dan “diluar” seharusnya “di luar”.

Berikut ini penulisan “di-” pada papan informasi yang sudah tepat.
Penulisan awalan “di-” pada papan tersebut sudah tepat, namun penggunaan kata depan “dari” tidak efektif. Kehadiran kata “dari” tidak menambah atau mengurangi informasi yang ingin disampaikan. Oleh karena itu, kata “dari” tidak perlu digunakan.

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.