skip to main |
skip to sidebar
Anak Hilang Bertemu Ibunya berkat Google Earth
20.08
Ganda Dani Rozky
Seorang bocah India yang
tersesat lalu hilang dari keluarganya tahun 1986 akhirnya bertemu lagi
dengan keluarganya 25 tahun kemudian dengan menggunakan foto satelit.
SAROO, nama bocah itu, baru lima tahun usianya ketika tersesat. Dia
bepergian bersama kakaknya yang bekerja sebagai penyapu di kereta api
India. "Ketika itu sudah larut malam. Kami turun dari kereta, dan saya
sangat lelah sehingga saya duduk di sebuah stasiun kereta api, dan
akhirnya saya tertidur," tutur Saroo seperti dilaporkan BBC, Jumat lalu.
Tidurnya itu mengubah sisa hidupnya. "Saya pikir kakak saya akan kembali
dan membangunkan saya, tapi ketika saya terbangun ia tidak terlihat.
Saya melihat sebuah kereta api di depan saya dan berpikir, ia pasti di
dalam kereta itu. Jadi, saya masuk ke kereta itu dan berharap saya akan
bertemu saudara saya."
Namun, Saroo tidak menemukan saudaranya di kereta tersebut. Sebaliknya,
ia tertidur lagi dan terkejut ketika terbangun 14 jam kemudian. Ia pada
awalnya tidak menyadari kalau ia telah tiba di Kalkutta, kota ketiga
terbesar India dan terkenal karena kekumuhannya.
"Saya sangat takut. Saya tidak tahu di mana saya berada. Saya mulai mencari orang dan bertanya kepada mereka."
Segera dia merasa tidak nyaman. "Itu merupakan tempat yang sangat
menakutkan. Saya pikir, tidak ibu atau ayah yang ingin anak mereka yang
berusia lima tahun mengembara sendirian di daerah kumuh dan stasiun
kereta api Kalkutta."
Saroo kecil harus belajar untuk mengurus dirinya sendiri. Ia menjadi
pengemis, menjadi salah satu dari banyak anak yang mengemis di jalanan
kota. "Saya harus sangat hati-hati. Anda tidak bisa mempercayai siapa
pun." Pernah ia didekati seorang pria yang menjanjikannya makanan dan
tempat tinggal, serta akan mengembalikannya ke rumah. Tetapi, Saroo
curiga. "Pada akhirnya, saya pikir dia akan melakukan sesuatu yang tidak
baik terhadap saya, jadi saya lari," tuturnya kepada BBC.
Ia beruntung karena pada akhirnya bisa keluar dari jalanan. Ia diambil
sebuah panti asuhan, yang lalu menawarkan dia untuk diadopsi. Dia
kemudian diadopsi oleh keluarga Brierleys, pasangan dari Tasmania. "Saya
akhirnya menerima bahwa saya telah tersesat dan saya tidak bisa
menemukan jalan kembali ke rumah, jadi saya pikir ke Australia merupakan
hal yang bagus."
Saroo hidup tenang di rumah barunya. Namun, ketika semakin dewasa,
keinginan untuk menemukan keluarga aslinya semakin kuat. Masalahnya,
sebagai seorang bocah lima tahun yang ketika itu masih buta huruf, ia
tidak tahu nama kota tempat asalnya. Yang dia miliki hanya kenangan
dalam ingatannya. Maka, ia mulai menggunakan Google Earth untuk mencari
tempat kelahirannya.
"Itu seperti menjadi Superman. Anda bisa pergi dan mengambil foto
berdasarkan ingatan dan bertanya, 'Apakah ini cocok?' Dan ketika Anda
mengatakan, 'Tidak', Anda terus mencari dan mencari dan mencari."
Akhirnya Saroo menemukan strategi yang lebih efektif. "Saya mengalikan
waktu saat saya berada di dalam kereta api, sekitar 14 jam, dengan
kecepatan kereta api India dan saya mendapatkan sebuah jarak kasar,
sekitar 1.200 km."
Dia lalu menggambar sebuah lingkaran di peta dengan pusatnya di
Kalkutta, dengan radius berdasarkan jarak yang dia pikir telah dia
tempuh dalam perjalanan itu. Hebatnya, dia segera menemukan apa yang ia
cari: Khandwa. "Ketika saya menemukannya, saya perbesar. Saya
menelusurinya hingga ke air terjun di mana dulu saya bermain."
Segera setelah itu ia pergi ke Khandwa, kota yang telah ia temukan
secara online. Dia menelusuri jalanan kota itu dengan kenangan masa
kecilnya. Akhirnya ia menemukan rumahnya sendiri di kawasan Ganesha
Talai. Tetapi, rumah itu tidak seperti yang ia harapkan. "Ketika saya
sampai di pintu, saya melihat sebuah gembok di sana. Rumah itu terlihat
tua dan usang, seakan-akan tidak ada orang yang pernah tinggal di situ
untuk waktu yang cukup lama."
Saroo punya foto dirinya ketika ia masih bocah dan dia masih ingat nama
keluarganya. Seorang tetangga mengatakan, keluarganya telah pindah.
"Seorang lain datang dan kemudian orang ketiga muncul, dan ketika itulah
saya merasa bahagia. Orang itu berkata, 'Tunggu di sini sebentar dan
saya akan kembali'. Dan ketika ia kembali setelah beberapa menit, dia
berkata, 'Sekarang saya akan membawa kamu ke ibumu.'"
"Saya merasa mati rasa dan berpikir, 'Apakah saya sedang mendengarkan apa yang saya pikirkan akan saya dengarkan?'"
Saroo kemudian dibawa untuk menemui ibunya yang berada di dekat situ.
Pada awalnya, ia tidak mengenali ibunya. "Terakhir kali saya melihatnya
saat dia berusia 34 tahun dan dia seorang perempuan cantik, saya lupa
bahwa usia membuat perubahan. Tetapi, struktur wajah itu masih bertahan
dan saya mengenalinya dan saya berkata, 'Ya, kamulah ibu saya'."
"Dia memegang tangan saya dan membawa saya ke rumahnya. Dia tidak bisa
mengatakan apa-apa kepada saya. Saya pikir, dia juga mati rasa seperti
saya. Dia mengalami sedikit kesulitan ketika memegang anaknya, setelah
25 tahun, yang tiba-tiba saja muncul kembali seperti hantu. "
Meskipun sudah lama takut bahwa putranya meninggal, seorang peramal
mengatakan kepada ibunya bahwa suatu hari dia akan melihat putranya itu
lagi. "Saya pikir peramal itu memberinya sedikit energi untuk bertahan
hidup dan menunggu hari itu datang."
Bagaimana dengan saudara Saroo, yang dulu bepergian bersama dia?
Sayangnya, kabar tentang dia bukanlah kabar baik. "Sebulan setelah saya
menghilang, kakak saya ditemukan di tewas di jalur kereta api," tutur
Saroo seperti dikutip BBC. Ibunya tidak pernah mengetahui apakah ada
kesengajaan atau apakah anak itu hanya terpeleset dan jatuh di bawah
kereta.
"Kami sangat dekat dan ketika saya keluar dari India, hal yang membuat saya sedih adalah mengetahui kakak saya sudah meninggal."
Selama bertahun-tahun, Saroo Brierley pergi tidur dengan harapan bahwa
ia bisa melihat ibunya lagi dan keluarga aslinya. Sekarang dia
mendapatkan itu. Ia merasa sangat bersyukur. Dia kini terus berhubungan
dengan keluarganya yang baru ditemukannya lagi. "Hal itu telah
mengangkat beban dari bahu saya, saya tidur jauh lebih baik sekarang."
Ada sesuatu yang lain lagi yang membuatnya tidur lebih baik sekarang.
Sejumlah penerbit dan produser film kini mulai tertarik pada kisahnya
yang luar biasa itu. sumber:http://internasional.kompas.com/read/2012/04/17/06460845/Anak.Hilang.Bertemu.Ibunya.berkat.Google.Earth
1 komentar:
terimakasih artikelnya sangat menarik.mantap bener .
Posting Komentar